sejarah dusun pegandulan


Pada jaman dulu perang Diponegoro melawan kolonial Belanda ada seorang senopati (Manggolo Yudo) bernama Sudiro, singkat cerita pada waktu itu karena kalah perang melawan Belanda beliau melarikan diri sampai ke wilayah barat ( Wonosobo barat). Beliau mengasingkan diri di sebuah  gunung  yang  bernama “Gunung Tugel’. Beliau bertapa atau semedi di atas sebuah batu yang  yang tidak tereletak diatas tanah, namun batu tersebut terbelit akar – akar kayu yang tergantung( jawane Gumandul). Setelah selesai bertapa/ semedi , beliau menamakan dirinya  “Kyai Gandul” karena bertapa di atas batu  yang gumandul. Selanjutnya beliau turun dari Gunung Tugel , arahnya ke sebelah barat di sebuah lembah  tepatnya di bawah Gunung Tugel.

                Kemudian “Kyai Gandul” menetap dan bercocok tanam di lembah tersebut  hingga berkembang dalam usaha  cocok tanam dan ada  2 orang  datang bertemu dengan Kyai Gandul. Orang tersebut bernama Kyai Senung dan Kyai Dungik, kedua kyai tersebut kemudian menetap bersama Kyai Gandul dan berjuang bersama – sama membuka ( babad alas) untuk dijadikan tempat tinggal. Selang beberapa waktu usahanya berhasil  dan tiga tokoh tersebut hidup damai bersama sebagai keluarga.

                Dari ketiga tokoh tersebut  tercipta suasana yang damai saling tukar kaweruh (berbagi pengalaman) mereka membahas tentang tempat tinggal yang sementara waktu telah dihuni untuk memberi nama. Mereka saling memberi mandat / perintah satu sama lain yang memakan waktu cukup lama dan akhirnya Kyai Senung dan Kyai Dungik memutuskan supaya Kyai Gandul saja yang memberi nama karana beliau lah yang lebih dulu tinggal di tempat ini. Kyai Gandul pun mau menerima  saran (mandat) dari kedua Kyai tersebut.

                Kemudia Kyai Gandul merenung sejenak seraja berkata “yoo mbesuk yen ono rejang nang jaman papan iki tak paringi tetenger jenenge  Pegandulan” ( yaa suatu saat nanti apabila tempat ini ramai/maju tempat  ini saya beri nama Pegandulan). Secara ringkas di beri nama Pegandulan karena yang membuka (mbukak sembung singgani) adalah Kyai Gandul yang pertama kali tinggal di tempat tersebut. Jadi asal usul dukuh Pegandulan di ambil dari nama Kyai Gandul yang sampai sekarang di pakai untuk nama dusun.


Total Dibaca